Sabtu, 17 Maret 2012

L'amis Pour Toujours: Prolog

Posted by Rahillah Hauraa Faadiyah | at 2:37:00 AM 0



Disclaimer : Masashi Kishimoto

L'amis Pour Toujours

-Best friends-

Understand when you say forget it
Wait forever when you say just a minute
Stay by your side when you say leave me alone
Those are the reasons they call us..

-Best friends-

Prologue : Graduation

Sahabatku tersayang...

Aku sering menyebut diriku sebagai bunga di antara para kumbang. -Hentikan itu! Aku bisa mendengar kalian tertawa! Yah, meskipun tertawanya tidak sekarang, sih.-

Dan memang benar kan? Aku selalu menjadi satu-satunya perempuan di antara kita berempat. Tapi aku tidak mengeluh, sungguh. Justru aku senang, karena dengan begitu aku bisa menjadi yang paling cantik. Haha...

Tidak terasa ya, saat-saat terakhir kita bisa menghabiskan waktu di tempat ini sudah tiba. Aku tidak tahu apakah aku harus gembira atau bersedih. Apakah kalian bertiga juga merasakan hal yang sama denganku? Aku senang, tentu saja. Karena akhirnya bisa lulus juga. Hei, menjadi lulusan dengan nilai tertinggi bukan hal buruk, bukan? Kuharap kalian juga bangga padaku, seperti halnya ibu dan paman. Tapi... aku juga merasa berat meninggalkan tempat ini. Meskipun aku akan tetap bertahan di Konoha, berat rasanya membayangkan tidak bisa berangkat ke sekolah pagi-pagi lagi dan bertemu kalian bertiga. Kalian hal terindah yang bisa kutemukan di tempat ini. Sungguh, aku tidak bohong!

Aku pasti akan merindukan saat-saat kita berbagi meja di kantin bersama kalian, saat-saat kita meributkan hal-hal yang tidak penting di kelas... Pokoknya semuanya. Setiap waktu yang kuhabiskan bersama kalian selalu menyenangkan. Hei, apakah kalian masih ingat hukuman bodoh yang diberikan Pak Guru Hatake pada kita dulu? Haha... Aku akan merindukan beliau juga karena itu kalau begitu. Kalau bukan karena beliau, kita tidak akan seperti sekarang.

Tahu tidak, semalaman aku menangis memikirkan kita akan segera berpisah dalam waktu dekat? Ino sampai bingung saat kutelepon. Tapi katanya wajar saja aku mengangis. Hanya kalian (ah, tidak juga. Lebih tepatnya salah satu dari kalian) yang menganggap menangis bukan sesuatu yang wajar. Mudah-mudahan saja bengkak di mataku sudah mengempis sekarang. Dan kurasa memang sudah. Karena kalau belum, kalian pasti akan memperolokku dari tadi, 'dasar cewek!'

Aku tahu, walaupun menangis seperti apapun juga tidak akan bisa mempertahankan kalian tetap di dekatku. Tapi kuharap, meskipun kita berpisah, hati kita tetap saling berdekatan. Dengan begitu ikatan persahabatan di antara kita akan tetap terjaga.

Naruto... Ya, ampun! Aku tidak percaya kau mendapat beasiswa kuliah di Suna! Jauh sekali... Tapi selamat, ya. Aku pasti akan merindukanmu. Tidak ada yang bisa membuatku tertawa seperti orang gila selain kau. Menyedihkan rasanya membayangkan tidak bisa lagi melihat rambut pirang jabrikmu yang tiba-tiba nongol di restoran dan teriakanmu yang memesan ramen. Konoha pasti sepi kalau tidak ada kau. Kapan ya, kita bisa main lagi?

Oh, ya... Ibuku bilang, terimakasih sudah menjadi pelanggan setia di restoran kami dan sudah dengan suka rela memberikan live music gratis di akhir pekan! Dia bilang kau lucu dan suaramu juga bagus. Hei, kurasa kau sudah mendapat satu penggemar tambahan. Ibuku! haha...

Bukan cuma ibuku, aku juga ingin berterimakasih padamu. Terimakasih karena sudah menjadi temanku, terimakasih karena selalu ada di saat aku membutuhkanmu. Dan... terimakasih sudah menyukaiku. Maafkan karena aku tidak bisa membalas perasaanmu. Aku harap, suatu saat nanti kau akan mendapatkan gadis yang benar-benar menyayangimu, gadis yang bisa membuatmu bahagia. Tidak seperti aku yang hanya membuat hatimu patah. Maafkan sikapku dulu, ya... Tapi percayalah, aku menyayangimu selalu. Seperti saudaraku sendiri.

Sasuke... Aku ingin membuat pengakuan, tapi kuharap kau tidak marah. Kau adalah orang paling dingin, paling angkuh, paling sok, paling sombong, paling menyebalkan dan paling-paling lainnya yang jelek-jelek, yang pernah aku temui seumur hidupku. Tapi kau juga cowok paling tampan. haha... Kadang-kadang aku masih heran sendiri bagaimana aku masih bisa tahan bergaul denganmu, Tuan Kejam. Kurasa kepalaku terbentur sesuatu.

Hei, jangan marah. Aku kan hanya bercanda. Kau teman yang CUKUP baik kok... aku tidak bohong. Dibalik sikapmu yang dingin, menurutku kau memiliki sisi lembut, meskipun tentu saja kau tidak memperlihatkannya secara terang-terangan. Dan kau juga sangat perhatian.

Terimakasih banyak, Sasuke... Karena kau sudah mendampingiku di saat-saat sulit, saat aku kehilangan orang yang kusayang, terutama saat aku patah hati untuk yang pertama kali. Terimakasih sudah menguatkanku. Meskipun kau lebih banyak mencemooh kecengenganku daripada mengatakan sesuatu yang menghibur, tapi toh kau bersedia meminjamkan bahumu untukku menangis. Dan... aku menyukai aroma parfummu dan aku juga percaya kau bukan gay. haha...

Oh, ya... aku senang kau kuliah di Konoha juga. Dengan begitu setidaknya aku tidak benar-benar kesepian. Sampaikan salamku untuk Kak Itachi. Katakan padanya, aku akan membuatkan pai ayam yang enak untuknya kalau dia mampir ke restoran, dan biskuit anjing lezat untuk Rufus juga. Salamku juga untuk ibu dan ayahmu kalau kau pulang ke Oto nanti.

Dan Sai... Aku bingung mau menulis apa untukmu. Kau kan aneh... Ups, cuma bercanda. Tapi memang benar kok. Kau selalu menampilkan ekspresi manis, tapi bicaramu kadang-kadang bisa sangat kurang ajar. Ah, dasar seniman aneh. Aku masih tak terima kau menyebutku 'jelek'.

Tapi meski begitu, kau kawan yang menyenangkan. Terutama saat sedang berdiskusi tentang seni (meskipun jujur saja, topik itu agak membosankan. Aku ingat waktu kita berempat liburan musim panas ke Kiri tahun lalu, kau berdiskusi tentang seni dengan Kakak Dei sampai jauh malam. Kalian bahkan tak terpengaruh saat kami semua tertidur saking bosannya). Kau sangat berbakat di bidang itu, teman. Aku masih heran kenapa kau bisa keluar dari Konoha Art Academy. Tapi aku tidak heran ketika kau memberitahuku kau akan kuliah Jurnalistik di Ame. Kurasa di sana memang yang terbaik. Kau masih ingin jadi wartawan seni, kan?

Terimakasih untuk semuanya, Sai... Terimakasih kau sudah dengan senang hati mengabadikan setiap momen persahabatan kita. Foto-foto dan lukisan karyamu sangat indah. Terutama lukisan kita berempat yang kau buat untukku di hari ulangtahunku yang kedelapan belas. Salah satu masterpiece-mu. Jangan pedulikan kata-kata Sasuke. Aku sangat menyukainya.

Yang jelas, aku pasti akan merindukan kebersamaan kita. Aku akan sangat sangat sangat sangat sangat merindukan kalian. Terutama Naruto dan Sai, karena aku masih bisa bertemu dengan Sasuke di Konoha. Maukah kalian berjanji untuk selalu mengingatku dimanapun kalian berada? Mengingat persahabatan kita selalu? Katakan kalian bersedia, please... Aku akan sangat menderita dan sengsara seumur hidup kalau persahabatan kita berakhir begitu saja. Ah, kurasa itu berlebihan. Haha...

Tapi aku serius!

Yah, kurasa aku sudah menulis terlalu panjang di sini, semoga kalian tidak bosan membacanya. Dan jangan pernah bosan juga kalau aku menulis email superpanjang untuk kalian nanti. Kalian tahu aku, kan? Si Nona Bawel. Tapi itu semua untuk menunjukkan—supaya kalian tahu kalau aku sangat sangat sangat sangat sangat mencintai kalian bertiga.

Salam sayang,

Sakura Haruno.

PS : Naruto, jangan buat masalah di Suna. Sai, nanti kirimkan aku foto tempat-tempat bagus di Ame, ya! Sasuke, aku masih menunggu sesuatu darimu... Semuanya, doakan semoga aku bisa menggapai impianku menjadi aktris profesional! Yeah!

Gadis berambut merah muda itu memandang kertas di tangannya dengan puas. Dia sudah menyalinnya untuk yang ketiga kalinya kini. Dengan hati-hati, dilipatnya kertas ketiga itu dan dimasukkannya ke dalam amplop. Ia menoleh ketika mendengar seseorang memanggilnya di kejauhan.

Seorang pemuda sedang melambaikan tangan padanya. Rambutnya yang pirang tertutup topi toga. "Sakura! Ayo, kita foto angkatan!" serunya ceria seperti biasa.

"Sebentar, aku datang, Naruto!" balas Sakura seraya buru-buru memasukkan ketiga amplop itu dengan aman ke dalam sakunya. Sakura beranjak dari duduknya di rumput halaman Konoha High yang memang agak jauh dari kerumunan orang dan menepuk-nepuk bagian belakang toganya. Gadis itu berlari-lari kecil bergabung dengan Naruto dan yang lain untuk berfoto bersama.

Naruto segera menarik tangannya ketika Sakura sudah mendekat dan membawanya menerobos anak-anak yang sudah berbaris rapi di depan juru foto. "Minggir-minggir! Kasih tempat untuk lulusan terbaik kita!" serunya. Beberapa anak menggerutu dan melempar pandang mencela sebelum memberi jalan.

"Tidak perlu begitu, Naruto," sengal Sakura agak malu tapi senang. Gadis itu menggumamkan maaf pada semua orang yang diterobos sahabatnya itu. Senyum tak lepas dari bibirnya.

Sasuke dan Sai sudah menunggu mereka tepat di tengah-tengah barisan. Keduanya tampak keren dengan toga masing-masing.

"Dari mana saja kau?" hardik Sasuke dengan ekspresi mencela seperti biasa.

Sakura balas mendelik padanya. "Aku ada sedikit urusan," jawabnya ketus.

"Jangan tiba-tiba menghilang setelah memberikan pidato kelulusan dong. Kau membuat kami cemas saja," tegur Sai dari samping Sasuke.

"Iya iya, maaf..." Sakura nyengir minta maaf padanya. "Ada sesuatu yang ingin kuberikan pada kalian bertiga nanti," lanjutnya pada ketiga pemuda itu. "Kalian jangan kabur dulu, ya!"

"Apa? Apa?" tanya Naruto penuh semangat.

"Sudah. Nanti saja bicaranya!" tukas Sasuke sambil menarik tangan Sakura agak kasar, membawanya berdiri di sampingnya. Naruto mengangkat bahu sebelum menempatkan diri di sebelah Sakura. Sai berdiri di sisi lain Sasuke.

"Oke? Semua siap?" seru si juru foto bertubuh ceking di depan mereka.

"YOOOO...!" semua anak berseru serempak, merapatkan barisan.

Sakura, yang berdiri diapit Sasuke dan Naruto, menyelipkan anak rambutnya dengan gugup ke belakang telinga sembari mengedarkan pandangan. Gadis itu tersenyum ketika melihat ibunya berdiri tak jauh dari sana. Senyum bangga jelas terpancar dari wajahnya yang teduh. Wanita paruh baya itu melambai pada sang putri. Di sampingnya, ayah angkat Naruto yang berwajah ramah, Iruka Umino, mengacungkan ibu jari pada anak angkatnya sambil tersenyum lebar. Dan tidak jauh dari mereka, Tuan dan Nyonya Uchiha berdiri. Ibunda Sasuke yang cantik sedang menyeka air mata harunya sementara ayahnya yang berwajah angkuh meletakkan tangan di bahunya. Itachi yang berdiri di sebelah ayahnya menampakkan ekspresi bangga pada sang adik. Kakek Sai juga ada di sana. Senyum palsunya identik dengan senyum cucunya.

Bersama mereka, para guru. Kesemuanya tersenyum bangga menyaksikan kelulusan murid-murid mereka. Pak Guru Hatake, guru Aljabar yang suka telat tapi tegas, berdiri bersama Ibu Guru Yuuhi, guru Biologi yang cantik, dan Pak Guru Sarutobi, guru Sains yang killer. Juga Pak Guru Maito, guru olahraga yang penuh semangat. Pokoknya semua guru ada di sana.

Upacara kelulusan selalu menjadi acara yang mengharukan. Dimana semua anak yang sudah lulus berkumpul, bersama keluarga mereka, juga para guru. Menerima hasil kerja keras mereka selama tiga tahun di sekolah menengah. Sekaligus menikmati saat-saat terakhir mereka di tempat yang penuh kenangan ini. Biasanya hampir tidak ada seorangpun yang pulang dengan mata tetap kering sesudahnya. Sakura bisa melihat Hinata Hyuuga menyeka matanya yang basah dengan sapu tangan di ujung barisan. Mata Ino juga berkaca-kaca.

"Siap ya..."

Seruan sang juru foto membuyarkan lamunan Sakura. Ia mengerjap dan kaget sendiri ketika menyadari matanya basah. Gadis itu buru-buru menyeka mata dengan lengan toganya.

"Semua say cheese... Oke? Tiga... dua... satu..."

"CHEESE...!"

Jepret!

"Whooaaa..." serta merta suasana langsung hiruk pikuk ketika semua anak kompak melemparkan topi toga mereka ke atas dan berteriak penuh haru, saling berpelukan, saling menepuk bahu.

Sakura sendiri terjepit di antara Naruto, Sasuke dan Sai yang saling melingkarkan tangan, berpelukan erat berempat sekaligus. Wajahnya memerah, berurai air mata ketika ia membalas pelukan mereka.

TBC...

Background song : "Graduation (Friends Forever)" by Vitamin C

A/N : L'amis Pour Toujours, 'Friends Forever' dalam bahasa Perancis.

Karya: Arlene-sama

*****
Semoga menghibur!!! Chapter kali ini masih berupa prolog, cerita sebenarnya dimulai di chapter berikutnya. ^^ 


»»  READMORE...

Kamis, 15 Maret 2012

Ost. Opening dan Ost. Ending Naruto dan Naruto Shippuden

Posted by Rahillah Hauraa Faadiyah | at 7:21:00 PM 0

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Semoga hari ini barakah untuk kita semua.
Kali ini, saya ingin berbagi tentang Judul-judul Ost. Opening dan Ost. Ending Naruto dan Naruto Shippuden.

<3 Ost. Naruto Opening <3
1 ROCKS (Hound Dog) dari episode 1 - 25. (full song 4:52 menit)
2. Haruka Kanata (Asian Kung-Fu Generation) dari episode 26 - 53. (full song 4:02 menit)
3. Kanashimi Wo Yasashisa Ni (little by little) dari episode 54 - 77. (full song  4:00 menit)
4. GO!!! (FLOW) dari episode 78 - 103. (full song 3:56 menit)
5. Seishun Kyousoukyoku (Sambomaster) dari episode 104 - 128. (full song 4:47 menit)
6. No Boy, No Cry (Stance Punks) dari episode 129 - 153. (full song 3:33 menit)
7. Namikaze Satelite (Snorkel) dari episode 154 - 178. (full song 4:07 menit)
8. Re:member (FLOW) dari episode 179 to 202. (full song 3:17 menit)
9. Yura Yura (Hearts Grow) dari episode 203 to 220. (full song 4:55 menit)

<3 Ost. Naruto Ending <3
1. Wind (Akeboshi) dari episode 1 - 25.
2. Harumonia (Rythem) dari episode 26 - 51.
3. VivaRock-Japanese Side (Orange Range) dari episode 52 - 64.
4. ALIVE (Raiko) dari episode 65 - 77.
5. Ima made Nando mo (The Massmissile) dari episode 78 - 89.
6. Ryuusei (TiA) dari episode 90 - 103.
7. Mountain a Go Go Two (Captain Straydum) dari episode 104 - 115.
8. Hajimete Kimi to Shabetta (GagagaSP) dari episode 116 - 128.
9. Nakushita Kotoba (No Regret Life) dari episode 129 - 141.
10. Speed (Analog Fish) dari episode 142 - 153.
11. Soba ni iru kara (AMADORI) dari episode 154 - 165.
12. Parade (CHABA) dari episode 166 - 178.
13. Yellow Moon (Akeboshi) dari episode 179 - 191.
14. Pinocchio (Ore Ska Band) dari episode 192 - 202
15. Scenario (SABOTEN) dari episode 203 - 220.

<3 Ost. Naruto Movie <3
1. Home Sweet Home (Yuki Isoya) di Naruto the Movie: Ninja Clash in the Land of Snow.
2. Ding! Dong! Dang! (Tube) di Naruto the Movie 2: Legend of the Stone of Gelel.
3. Tsubomi (Maria) di Naruto the Movie 3: Guardians of the Crescent Moon Kingdom.

<3 Ost. Naruto Shippuuden Opening <3
1. Hero's Come Back!! (nobodyknows+) dari episode 1 - 30. (full song 4:35 menit)
2. Distance (LONG SHOT PARTY) dari episode 31 - 53. (full song 3:07 menit)
3. Blue Bird (Ikimono-Gakari) dari episode 54 - 77. (full song 3:33 menit)
4. Closer (Inoue Joe) dari episode 78 - 102. (full song 3:35 menit)
5. Hotaru no Hikari (Ikimono-gakari) dari episode 103 - 128. (full song 4:03 menit)
6. Sign (FLOW) dari episode 129 - 153. (full song 3:56 menit)
7. Toumei datta Sekai (Motohiro Hata) dari episode 154 - 179. (full song 3:52 menit)
8. Diver (NICO Touches the Walls) dari episode 180 - 205. (full song 4:05 menit)
9. Lovers (Seven Oops) dari episode 206 - 230. (full song 4:13 menit)
10. Newsong (tacica) dari episode 231 dan masih berlangsung hingga sekarang.

<3 Ost. Naruto Shippuuden Ending <3
1. Nagareboshi ~Shooting Star~ (Home Made Kazoku) dari episode 1 - 18 (full song 4:55 menit)
2. Michi ~ to you all (Alüto) dari episode 19 - 30 (full song 4:52 menit)
3. Kimi Monogatari (little by little) dari episode 31 - 41 (full song 4:39 menit)
4. Mezamero! Yasei (Masahiko Kondo (MATCHY) with QUESTION?) dari episode 42 - 53. (full song 4:04 menit)
5. Sunao na Niji (SURFACE) dari episode  54 - 63. (full song 5:27 menit)
6. Broken Youth (NICO Touches the Walls) dari episode 64 - 77 (full song 4:52 menit)
7. Long Kiss Goodbye (Halcali) dari episode 78 - 90. (full song 4:06 menit)
8. BACCHIKOI!!! (Dev Parade) dari episode 91 - 102. (full song 3:44 menit)
9. Shinkokyuu (Super Beaver) dari episode 103 - 115 (full song 04:47 menit)
10. My Answer (Seamo) dari episode 116 - 128. (full song 04:02 menit)
11. Omae Dattanda (Kishidan) dari episode 129 - 141. (full song 04:29 menit)
12. For You (Azu) dari episode 142 - 153. (full song 4:17 menit)
13. Jitensha (Ore Ska Band) dari episode 154 - 166. (full song 3:29 menit)
14. Utakata Hanabi (supercell) dari episode 167 - 179. (full song 5:59 menit)
15. U Can Do It! (DOMINO) dari episode 180 - 192. (full song 4:17 menit)
16. Mayonaka Orchestra (Aqua Timez) dari episode 193 - 205. (full song 5:49 menit)
17. Freedom (Home Made Kazoku) dari episode 206 - 218. (full song 3:52 menit)
18. Yokubou o Sakebe!!! (OKAMOTO'S) dari episode 219 - 230. (full song 3:44 menit)
19. Place to Try (Totalfat) dari episode 231 - 242.
20. By My Side (Hemenway) dari episode 243 dan masih berlangsung hingga sekarang.

<3 Ost. Naruto Shippuuden Movie <3
1. Lie-Lie-Lie (DJ OZMA) di Naruto: Shippuuden the Movie (full song 03:47 menit)
2. NO RAIN NO RAINBOW (Home Made Kazoku) di Naruto Shippuuden 2: Bonds (full song 05:09 menit)
3. Dareka Ga (Puffy AmiYumi) di Naruto Shippuuden 3: Inheritors of the Will of Fire (full song 04:24 menit)
4. If (Nishino Kana) di Naruto Shippuuden 4: The Lost Tower (full song 04:42 menit)
5. Otakebi (Kamiji Yuusuke) di Naruto Shippuuden 5: Blood Prison


 Semoga bermanfaat untuk kita semua. ^^
»»  READMORE...

No tittle, chapter 2

Posted by Rahillah Hauraa Faadiyah | at 7:18:00 PM 0

Chapter sebelumnya…
TING TONG…TING TONG..!!
Tidak terdengar sahutan dari dalam rumah, Naruto kembali membunyikannya, kali ini dengan lebih tidak sabaran.
TING TONG TING TONG TING TONG!!!
Byuuuuuuuur……!!!

Disclaimer © Masashi Kishimoto
Naruto Fanfict
Main Pairing : Sasusaku
Warning : Maybe OOC, gaje, segala kekurangan yang terdapat dalam cerita, yang  sepenuhnya kesalahan saya.

Chapter 2
“Huwa…!!! Maaf ya, aku tidak lihat…!!” kata seseorang dari jendela di lantai 2 yang tidak jauh dengan tempat Sasuke menyender. Naruto menengok ke halaman samping, dan hanya dapat melongo melihat sahabatnya basah kuyup karena tidak sengaja terkena siraman air. Sedangkan Sasuke masih sangat shock dengan apa yang barusan terjadi padanya. Lalu, Sasuke mendongak ke atas dan menatap tajam ke arah gadis yang masih memegang ember di atas sambil nyengir tidak jelas.
CEKLEK…!!!
Suara pintu terbuka dan sesosok pria yang terlihat bijaksana muncul di sana, mengalihkan pandangan Naruto dari Sasuke. Penasaran dengan yang dilihat Naruto, Pria tersebut memutuskan melihat ke samping rumah, tepat ke arah pandangan Naruto sebelumnya.
“Apa  tadi ada hujan?” tanyanya lebih seperti pada diri sendiri, melihat kondisi Sasuke yang basah kuyup.
“Ehehehe,” Balas Naruto dengan cengiran yang dipaksakan dan menunjuk kearah gadis di jendela lantai 2 tersebut. Memahami apa yang terjadi, pria itu menyuruh kedua pemuda itu masuk dan mempersilahkan mereka berdua duduk.
********Uchiwara Miharu********
“I-ini handuk dan baju gantinya,” gadis yang memiliki rambut sewarna bunga musim semi itu menyerahkan pakaian dan handuk pada Sasuke dengan menunduk. “ Gomenasai! Tadi aku benar-benar  tidak sengaja. Aku tadi sedang membersihkan kamar dan mengepelnya, aku benar- benar tidak tahu kalau kamu ada disana,” lanjutnya meyakinkan.
“Kau benar-benar kurang kerjaan dengan mengepel lantai di malam hari. Dasar, gadis aneh!” ucap Sasuke sambil mengambil pakaian dan handuk itu dari tangan Sakura dan menuju kamar mandi.
Sakura, –nama gadis itu- hanya menatap punggung Sasuke yang menghilang di balik pintu kamar mandi. Kemudian dia menatap ke ruang tengah, tempat ayahnya –Toushiro Haruno- dan Naruto berbincang-bincang.  Tampak raut tegang di wajah Naruto yang sedang berbicara dengan ayahnya, seorang wanita paruh baya yang memiliki rambut serupa dengannya, datang dari arah dapur dan menyuguhkan minuman pada mereka berdua, dan tersenyum pada Naruto, mencoba mengurangi ketegangan yang di alami pemuda tersebut.
“Lain kali kau harus lebih berhati-hati! Dilihat dari catatan petugas lalu lintas, sudah 3 kali dalam 2 bulan ini kau melanggar peraturan. Sebenarnya ini bukan tugasku, tapi karena tadi siang aku ada disana, aku terpaksa harus melakukan ini,” jelas pria itu dengan tenang, namun terkesan tegas.
“Baik, paman…!!” jawab Naruto segan.
“Sakura!!! Tolong ambil kunci motor yang ada di atas meja kerja, Tou-san!” seru Toshirou.
 Sakura segera menuju  ke ruang kerja ayahnya, dan mencari gantungan kunci yang dimaksud ayahnya. Tidak sulit untuk Sakura mencarinya, karena di atas meja tersebut hanya ada satu kunci yang memiliki gantungan boneka musang berekor 9. Sakura bergegas kembali ke ruang tengah untuk menyerahkan kunci tersebut. Namun, langkahnya menjadi berhati-hati setelah menyadari kehadiran pemuda berambut hitam kebiruan yang kini duduk di samping pemuda bermata biru langit yang tadi sedang berbicara dengan ayahnya.
“Ini, Tou-san,” ujarnya sambil sesekali melirik ke arah Sasuke yang tanpa ekspresi tersebut.
 Setelah mendapatkan kunci motornya, Naruto dan Sasuke pamit pulang dengan diantar ayah dan ibu Sakura sampai depan pintu.
********Uchiha Miharu********
“Darimana saja kau, Sasuke?!” cegat Itachi di depan pintu kamar Sasuke. Matanya menatap tajam adiknya yang sama sekali tidak menghiraukan keberadaannya dan langsung masuk ke dalam kamarnya. Itachi menghela napas panjang, tingkah Sasuke sangat membuatnya kebingungan.
“Besok kakek akan datang ke Konoha. Beliau ingin kita menjemputnya ke Bandara,” kata Itachi berdiri  di depan pintu Sasuke.
“Aku sibuk! Oh iya, kalau sudah tidak ada yang ingin kau katakana. Silahkan pergi! Aku ingin tidur,” Sasuke berbaring di atas ranjangnya dan menyelimuti seluruh tubuhnya dengan selimut.
“Sasuke..!!! Berhenti bersikap seperti itu…!!! Aku ini kakakmu…!!!” kesal Itachi. Dia merasa tidak dihargai sebagai kakak.
“Lalu, kenapa kalau kau itu kakakku? Apa karena kau kakakku, aku harus selalu mengikuti maumu? Tidak akan pernah, Itachi…!!!” balas Sasuke dengan geram.
“Kau…!!! Terserah  kau mau apa, Sasuke!!!” Itachi menutup pintu kamar Sasuke dengan keras dan pergi. Sasuke lalu bangun dari posisi tidurnya, matanya menampakkan ekspresi datar. Lalu, dia bangun dan memilih berjalan menuju balkon kamarnya, matanya jauh menerawang ke langit.
“Otou-san…”
********Uchiwara Miharu********
KONOHA HIGH SCHOOL, sekolah nomor satu di kota Konoha. Tempat para siswa-siswi yang berprestasi. Banyak sudah piala-piala maupun penghargaan yang telah didapat oleh sekolah ini. Saat ini, kondisi di Konoha High School masih sepi, hanya terlihat beberapa siswa yang berada di kelasnya untuk melaksanakan piket kelas, seperti halnya dengan gadis bermata emerald yang satu ini, dia sedang bersenandung kecil dengan membawa plastik berisi sampah-sampah yang berasal dari kelasnya -[XIB]- menuju ke halaman sekolah. Sambil terus bersenandung, matanya sibuk mencari tempat sampah terdekat.
“Nah, Itu di… Huwa…! Aduh…!!” Sakura meringis memegangi kakinya yang sakit.
 “Hei! Siapa sih yang membuang kulit pisang sembara…!!” Sakura berhenti berteriak menyadari sesuatu –tepatnya seseorang- di hadapannya.
“ngan..,” sambungnya lirih. Tampak di hadapan Sakura, berdiri 3 orang pemuda dengan seragam yang sama dengan dirinya. Namun, bukan itu yang membuatnya berhenti berteriak. Tetapi, keadaan seorang di antara 3 pemuda tersebut. Semua mata benar-benar tertuju pada pemuda yang sekarang sedang mandi sampah itu.
“Sasu….”
“Diam Naruto…!!!”
“Go-gomen! A-akan aku bantu membersihkannya” Sakura mendekati Sasuke dan mencoba membersihkan sampah-sampah yang ada di seragam Sasuke.
“Turunkan tanganmu itu,” ucap Sasuke datar, namun terkesan menakutkan untuk Sakura. Bagaimana tidak takut? Sudah 2 kali mereka bertemu, Sakura seakan-akan menjadi kesialan untuk Sasuke.
“T-tidak bisa begitu, bajumu kotor gara-gara aku,” Sakura menjadi panik sendiri. Sai yang dari tadi hanya diam –mungkin karena shock- mencoba menenangkan Sakura.
“Sudahlah,  percuma saja, bajunya sudah terlanjur kotor,” ucapnya menarik lembut tangan Sakura dari seragam Sasuke.
“G-gomenasai! Hiks…hiks!” entah karena takut atau malu, Sakura menangis.
“He-hei..! Jangan menangis! Kalau ada siswa lain yang melihat kita, bisa-bisa mereka berfikir kami telah berbuat macam-macam padamu,” Naruto mencoba meredakan tangis Sakura, tapi sepertinya hal itu malah membuat tangis Sakura makin keras.
“Hiks hiks! Gomen ‘pantat ayam’, aku benar-benar minta maaf,” Sakura membungkukkan dirinya 90º.
“Apa kau bilang tadi!! Pantat ayam?! Seenaknya kau memanggilku seperti itu,” Sasuke mulai tidak dapat mengendalikan emosinya. Sejujurnya, Naruto dan Sai ingin tertawa mendengar Sakura menyebut Sasuke dengan nama panggilan semacam itu. Tapi, pada kondisi seperti saat ini, hal itu sangat tidak mungkin.
“Kau benar-benar wanita yang menyebalkan!!! Naruto, ambilkan baju gantiku di mobil,” perintah Sasuke pada Naruto, tanpa mengalihkan pandangannya dari Sakura. Sedangkan gadis itu hanya dapat menunduk karena menangis.
“Hey! kenapa aku?” Melihat tatapan dari Sai yang meminta Naruto mengikuti keinginan Sasuke, Naruto segera pergi.
Sai melihat nama Sakura yang tertera di seragam gadis itu, lalu tersenyum.
“Sakura” panggil  Sai. Gadis itu mendongakkan kepalanya dan menatap Sai yang tersenyum padanya.
“Tidak apa, kau ingin membuang sampah-sampah ini, kan?” Sai membungkuk dan memunguti sampah-sampah yang berserakan di lantai.
“Tapi…”
“Tidak apa kan, Sasuke,” yang ditanya hanya diam. Sakura yang merasa canggung, membantu Sai memunguti sampah dan memasukannya kembali ke kantong plastik.
“Sudah selesai, kan? Buanglah sampah ini! Jangan pikirkan lagi, semua ini tidak sepenuhnya salahmu,” Sai tersenyum. Sakura sekilas melirik kearah Sasuke lalu mengangguk. Walau awalnya ragu, Sakura beranjak dari tempat mereka.
“Gadis yang lucu kan, Sasuke?” dilihatnya Sasuke yang menatap kea rah Sakura dengan tanpa ekspresi
“Hn. Aku tidak tertarik,”
********to be continue********
»»  READMORE...
Select a text on the page and get translation from Google Translate!

 
~ Rahillah Hauraa Faadiyah - Designed by Miss Rinda - Layout by My Blog Make Over - Author YOUR NAME HERE :) ~
Islam Mosque