Minggu, 11 Maret 2012

LAPORAN PRAKTIKUM II: Mitosis pada Sel Akar Bawang Putih

Posted by Rahillah Hauraa Faadiyah | at 11:56:00 PM

PRAKTIKUM II
Topik              : Mitosis pada Sel Akar Bawang Putih
Tujuan            : Untuk mengetahui mitosis pada sel akar bawang putih
Hari/ tanggal : Senin, 5 Maret 2012.
Tempat          : Laboratorium Biologi FKIP UNLAM Banjarmasin.
 

I. ALAT DAN BAHAN:
Alat yang digunakan dalam percobaan adalah sebagai berikut:
-     Pipet tetes
-     Mikroskop, kaca benda dan kaca penutup
-     Pinset
-     Penjepit
-     Beaker glass
-     Cawan petri
-     Lampu bunsen
-     Pisau silet
-     Jarum ose

Bahan yang digunakan dalam percobaan adalah sebagai berikut:
-      Akar bawang putih; dan
-      Larutan eosin

II. CARA KERJA
1.      Menumbuhkan akar bawang putih dengan cara mengiris bagian atas bawang putih, kemudian merendamnya di dalam segelas air dengan bantuan tusuk lidi agar tidak tenggelam, yang dilakukan selama ± 1 minggu.
2.      Memotong akar bawang putih ± 1 cm, kemudian merendamnya ke dalam larutan eosin selama 5 menit
3.      Meletakan potongan tadi di atas kaca benda, dan menghangatkannya beberapa saat.
4.      Menutup dengan kaca penutup, kemudian menekan akar bawang putih tersebut, lalu mengamatinyandi bawah mikroskop.
5.      Menggambar dan menentukan tahapan mitosisnya.
6.      Mengamati dan menggambarkan hasil pengamatan.

III. TEORI DASAR
Gamet betina telah dibuahi oleh gamet jantan dan membentuk sel zigot, kemudian oleh pertumbuhan dan perkembangan sel menjadi individu dewasa. Proses pembelahan ini dinamakan mitosis.  Pada setiap mahluk hidup, sel-sel tidak sama bentuknya. Sel terdiri dari bagian-bagian sel, antara lain dinding sel, nukleus dan protoplasma. Dalam inti sel terdapat kromosom yaitu benda-benda halus berbentuk batang panjang atau pendek dan lurus atau bengkok dan membawa sifat turunan.
Mitosis adalah peristiwa pembelahan sel yang terjadi pada sel-sel somatis (sangat aktif pada sel-sel meristem) yang menghasilkan dua sel anak dengan komponen-komponen yang sama dan identik dengan sel induknya. Mitosis mempertahankan pasangan kromosom yang sama melalui pembelahan inti dari sel somatis secara berturut-turut. Proses ini terjadi bersama-sama dengan pembelahan sitoplsma dan bahan-bahan di luar inti sel (sitokinesis).
Mitosis merupakan pembelahan sel yang terjadi pada organisme eukariot. Pembelahan sel secara mitosis terjadi pada jaringan somatik. Dalam pembelahan mitosis ini, satu sel membelah menjadi dua sel yang sama persis. Pembelahan mitosis terdiri atas pembelahan inti dan pembelahan sitoplasma. Pembelahan mitosis ini di awali dengan pembelahan inti. Oleh karena itu, bila kita melihat kumpulan sel yang sedang membelah, mungkin kita akan menemukan satu atau beberapa sel yang mempunyai dua inti. Hal ini berarti sel telah selesai melakukan pembelahan inti tetapi belum melakukan penbelahan sitoplasma.
Sel-sel membelah diri secara terus-menerus, selain itu untuk menambah jumlah sel untuk pertumbuhan juga untuk mengganti sel-sel tubuh yang rusak, kecuali sel-sel saraf. Dalam sel yang membelah, kromosom biasanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop biasa, akan tetapi untuk mempelajari strukturnya yang halus baru dapat digunakan sebuah mikroskop electron, karena dapat member pembesaran yang jauh lebih kuat. Salah satu bagian yang ada pada kromosom ini disebut sentromer yaitu bagian yang membagi kromosom menjadi dua lengan.
Sel-sel anak yang dihasilkan oleh pembelahan sel mitosis mempunyai susunan dan fungsi yang sma dengan sel induk atau dengan kata lain mempunyai susunan gen dan kromosom yang sama dengan sel induknya, sehingga jumlah sel induknya tidak mengalami kerusakan. Pembelahan mitosis ini bisa dikatakan menghasilkan sel anak dengan jumlah kromosom tetap yaitu 2n.
Mitosis berlangsung dalam 5 tahap atau fase yang berkesinambungan  sehingga tahap yang satu tidak terpisahkan dengan tahap berikutnya. Pembagian tahap ini dimaksudkan untuk memudahkan menerangkan peristiwa-peristiwa yang terjadi. Fase-fase tersebut adalah sebagai berikut:
a.      Interfase
Fase ini disebut juga fase istirahat. Pada fase ini belum tampak perubahan-perubahan yang spesifik, tetapi sel sudah siap untuk melakukan pembelahan. Pada saat itu ADN mengalami replikasi atau membuat salinan yang tepat sama daripadanya. Proses penyalinan ini menghasilkan suatu kromosom dengan dua benang (strand) fungsional identik yang disebut dengan kromatid, keduanya dilekatkan pada satu sentromer yang sama. Pada tahap ini, kromosom-kromosom berada dalam keadaan yang sangat halus dan tampak hanya sebagai butiran-butiran kromatin di bawah mikroskop cahaya. Selain itu juga sudah terjadi perubahan secara kimiawi, inti sel tampak keruh. Lamanya fase interfase pada suatu jaringan berbeda-beda, karena dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan misalnya suhu. Fase ini dapat berlangsung hanya beberapa menit tetapi juga ada yang berbulan-bulan.
b.      Profase
Benang-benang kromatin tampak memendek sehingga terlihat tebal dan menjadi kromosom,bentuknya memanjang, mempunyai struktur dobel memanjang dan letaknya random di dalam nukleus. Tiap kromosom akan mengganda menjadi 2 yang disebut kromatid. Pada profase akhir, kedua kromatid identik atau pasangan kromatid (sister chromatids) dapat terlihat. Tiap kromatid tampak masih melekat karena sentromer induk belum membelah. Nukleolus mulai menghilang dan sentriol diliputi serat-serat radial pendek berpisah (membelah) dan bergerak menuju kutub yang berseberangan (bintang kutub). Di antara 2 bintang kutub terbentuk serat gelendong. Dengan berakhirnya profase, kromosom-kromosom yang dobel memanjang itu mulai mendekati bidang ekuator dari sel.
c.      Metafase
Pada fase ini sentromer dari kromosom-kromosom dobel longitudinal terletak di bidang ekuator dari sel walaupun lengan-lengan kromosom mungkin menuju ke arah mana saja. Serat-serat gelendong atau benang spindel yang secara kolektif dikenal sebagai aparat gelendong, terbentuk sepenuhnya. Sebelumnya, pada awal fase ini membran nukleus dan nukleolus lenyap. Sentromer,suatu daerah vital bagi pergerakan kromosom, melekat pada serabut gelendong yang bertanggung jawab terhadap arah pergerakan kromosom selama pembelahan.
d.      Anafase
Sentromer membelah mengikuti panjang kromosom dan sepasang kromatid induk berpisah menjadi kromosom anak dan menuju kutub-kutub sel yang berseberangan, dengan sentromer yang memimpin pergerakan tersebut. Setiap kromatid sekarang dipandang sebagai kromosom-kromosom yang baru. Proses ini didahului oleh membelahnya sentromer menjadi dua bagian yang masing-masing fungsional. Oleh karena itu, anafase menyelesaikan pembagian jumlah kromosom secara kuantitatif sama kedalam sel-sel anakan. Kecuali itu berlangsung pula pembagian bahan genetik secara kualitatif sama.
e.      Telofase
Kromosom-kromosom mulai mengurai dari gulungannya dan kembali pada kondisi interfase. Gelendong tadi mengalami degenerasi dan sitoplasma membagi diri dalam dalam suatu proses yang disebut sitokinesis. Sitokinesis pada sebagian besar tumbuhan mencakup pembentukan suatu piringan sel (cell plate) dari pektin yang dimulai pada pusat sel dan menyebar secara lateral ke dinding sel. Kemudian, selulosa dan zat-zat penguat lainnya ditambahkan pada piringan sel, mengubahnya menjadi suatu dinding sel baru. Membran nukleus baru terbentuk dari bahan sisa membran nukleus yang lama atau dari bahan yang berasal dari "retikulum endoplasma" atau dari bahan yang dibentuk baru. Spindel menghilangdan nukleolus dibentuk oleh bagian "nucleolar organizer" dari sebuah kromosom. Pada telofase akhir terbentuk 2 sel anakan yang memiliki jumlah kromosom yang sama dengan jumlah kromosom induknya.
Sehingga jelaslah bahwa pada mitosis, setiap sel induk yang diploid (2n) menghasilkan dua buah sel anakan yang masing-masing tetap diploid serta memiliki sifat keturunan yang sama dengan induknya.

IV. HASIL PENGAMATAN
Berdasarkan literatur:
a. Interfase
Keterangan:
1. Kromosom
2. Kromatin
3. Nukleolus
4. Inti sel
5. Membran plasma








b. Profase
Keterangan:
1. Awal benang-benang gelendong
2. Aster
3. Sentrosom
4. Kromosom yang terdiri dari dua kromatid









c. Metafase
Keterangan:
1. Lempeng Metafase
2. Benang-benang gelendong
3. Sentrosom di salah satu kutub gelendong










d. Anafase
Keterangan:
1. Anak Kromosom
2. Kutub sentriol












e. Telofase
Keterangan:
1. Lekukan pembelahan
2. Pembentukan nukleolus
3. Pembentukan inti sel (nucleus)














V. ANALISA DATA
Praktikum ini mengamati proses mitosis pada tumbuhan bawang putih dengan klasifikasi sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Sub classis : Liliidae
Ordo : Liliales
Familia : Liliaceae
Genus : Allium
Species :Allium sativum
(Cronquist; 1981)
Mitosis adalah peristiwa pembelahan sel yang terjadi pada sel-sel somatis (sangat aktif pada jaringan meristem) yang menghasilkan dua sel anak dengan komponen-komponen yang sama dan identik dengan sel induknya. Mitosis mempertahankan pasangan kromosom yang sama melalui pembelahan inti dari selsomatis secara berturut-turut. Proses ini terjadi bersama-sama dengan pembelahan sitoplasma dan bahan-bahan di luar inti sel. Proses ini mempunyai peranan penting dalam pertumbuhan dan dan perkembangan hampir semua organisme. Selama pembelahan mitosis, sel akan tumbuh menduplikasi genomnya, memisahkan kromosom yang telah berduplikasi ke kutub-kutub sel yang berlawanan dan membagi sitoplasma sehingga terbentuklah sel anakan.
Pembelahan mitosis terjadi pada sel-sel tubuh, berfungsi untuk menjaga agar faktor genetik tetap, mengganti sel yang rusak atau mati dan pertumbuhan atau perbanyakan sel. Hasil akhir dari pembelahan mitosis adalah 2 sel anak dari satu sel induk dengan jumlah kromosom yang sama dengan kromosom sel induk.
Mitosis terjadi dalam 5 fase, dalam praktikum kali ini, kami mengamati pembelahan mitosis pada akar bawang putih. Adapun fase-fasenya adalah sebagai berikut :

aInterfase
Pada pengamatan terhadap akar bawang putih di bawah mikroskop cahaya dengan pembesaran 10 × 10,  terlihat sel akar bawang putih belum memperlihatkan kegiatan membelah. Tetapi inti selnya agak keruh dan jika diperhatikan dengan teliti maka akan terlihat benang-benang halus yang kemungkinan itu adalah benang kromatin.
Fase interfase merupakan tahapan sebelum terjadinya pembelahan inti sel, pada tahapan ini seolah-olah tidak terjadi apa-apa sehingga disebut sebagai fase istirahat, padahal inti sel aktif melakukan metabolisme, pernapasan dan lain-lain.
b.      Profase
Pada fase ini terlihat benang-benang kromatinnya makin menjadi pendek pada sel akar bawang putih. Kromosom-kromosom terbentuk tetapi malah membelah memanjang, dan membran intinya mulai menghilang. Fase ini diamati dibawah mikroskop cahaya dengan pembesaran 10 × 10.
Pada tahap ini yang terpenting adalah benang-benang kromatin menebal menjadi kromosom dan mulai menduplikasi menjadi kromatid. Dengan ciri-cirinya sebagai berikut:
- Kromosom mengerut dan menebal.
-   Terjadi pemendekan yang merupakan akibat dari berpilinnya kromosom.
-   Terlihat dua bagian kromatid dan kromosom yang tampak rangkap dua.
-   Kromatid-kromatid dihubungkan oleh sentromer.
-   Nukleolus menjadi kabur
-   DNA hilang oleh sentromer.
-   Selaput inti mulai menghilang.
-   Benang gelendong mulai terbentuk.
-   Kromosom mulai bergerak ke tengah atau equator dari sel.
c.      Metafase
Dengan mikroskop cahaya pembesaran 10 × 10 terlihat benang- benang yang kemungkinan itu adalah kromosom bertumpuk ditengah-tengah sel akar bawang putih.
Pada tahap ini kromosom atau kromatid berjejer teratur dibidang pembelahan (bidang equator) sehingga pada tahap inilah kromosom atau kromatid mudah diamati atau dipelajari. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut:
-      Benang-benang gelendong menjadi jelas pada permulaan metafase dan teratur seperti kumparan.
-      Masing-masing kromosom terletak berbaris pada bidang equator.
-      Sentromer melekat pada benang gelendong.
-      Beberapa benang gelendong mencapai kutub tanpa melekat pada sentromer.
-      Sentromer membelah dan masing-masing kromatid menjadi kromosom tunggal.
d.      Anafase
Anafase adalah fase terpendek dari fase-fase mitosis. Fase ini diamati di bawah mikroskop cahaya dengan pembesaran 40 × 10. Terlihat bahwa tiap-tiap kromatid berada pada bidang equator karena tertarik ke kutub-kutubnya, seakan-akan telah menunjukkan terjadinya pemisahan-pemisahan yang berlangsung dari kromatid yang bermula pada sentromer-sentromer yang telah membelah. Dalam kejadian di atas tampak seakan-akan sentromer-sentromer itulah yang mengatur gerakan-gerakannya, seakan-akan telah terjadi tarikan-tarikan ke kutub oleh benang-benang fragmoplast yang melekat pada sentromer sedang benang-benang dari kromosom mengikuti secara pasif.
Kedua kromatid dari masing-masing kromosom tampak dengan jelas saling menjauhi bidang equator dan berkumpul pada kutubnya. Bahwa di tengah-tengah inti sel seakan-akan telah terbentuk dua buah bintang yang tampak. Maka tahapan ini sering pula disebut tahapan stadium biaster.
Jadi, pada fase ini kromatid akan tertarik oleh benang gelendong menuju kutub-kutub pembelahan sel. Dengan ciri-ciri sebagai berikut:
-         Dua bagian kromatid bergerak ke arah kutub yang berlawanan.
-         Sentromer tertarik karena kontraksi dari benang gelendong. Selain itu, mungkin ada gaya tolak menolak dari belahan sentromer itu.
-         Terjadi penyebaran kromosom dan ADN yang seragam di dalam sel.
-         Pada akhir anafase, sekat sel mulai terbentuk dekat bidang equator.
e.      Telofase
Fase ini diamati di bawah mikroskop cahaya dengan pembesaran 40 × 10. Di fase ini terlihat Kromatid atau belahan-belahan kromosom telah berada pada kutubnya, masing-masing dari gelendong inti dan di sekitar kromosom dinding-dinding baru. Pada intinya telah terbentuk pula yang selanjutnya kromosom itupun menjadi satu serta membentuk lagi benang-benang yang tidak menentu bentuknya. Demikian halnya dengan butir-butir halus yang biasa terdapat pada inti menjadi tampak kembali.
Di fase ini juga terbentuk dua buah inti sel baru yang merupakan inti sel anakan sebagai hasil pembelahan. Terbentuknya membran pada sel-sel baru dapat dikemukakan bahwa benang-benang fragmoplas yang ada disekitar equator mengalami penebalan dan penebalannya ini pada akhirnya akan saling mendekati sehingga bersentuhan antara yang satu dengan yang lainya. Dengan demikian, antara kedua inti anak sel itu dapat terbentuk membran sel baru. Sehingga, dari satu sel induk menjadi dua sel anak yang merupakan sel-sel baru dengan jumlah kromosom masing-masing dapat dikatakan sama dengan sel induk. Selanjutnya sel anak tersebut setelah melalui periode tertentu akan menjadi sel dewasa yang siap untuk melakukan pembelahan dan demikian seterusnya.
Maka, dalam fase ini terjadi peristiwa kariokinesis (pembagian inti menjadi dua bagian) dan sitokinesis (pembagian sitoplasma menjadi dua bagian). Ciri-cirinya adalah sebagai berikut:
-         Benang-benang gelendong hilang.
-         Selaput inti dan nukleolus terbentuk kembali.
-         Struktur kromosom istirahat dan dianggap proses selesai.
-         Sekat sel terbentuk kembali dan sel membelah dua sel anakan.
-         Terjadi sitokinesis (pembelahan sitoplasma), semua benda-benda dalam sitoplasma membelah dan pindah ke dalam sel anak. Sel baru ini mempunyaisifat kenampakan seperti interfase

VI. KESIMPULAN
1.      Mitosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan sel anakan dengan jumlah kromosom sama dengan induknya.
2.      Mitosis adalah peristiwa pembelahan sel yang terjadi pada sel-sel somatic (sangat aktif pada jaringan meristem) yang menghasilkan dua sel anak dengan komponen-komponen yang sama dan identik dengan sel induknya.
3.      Pembelahan mitosis adalah pembelahan sel yang berlangsung di dalam sel-sel tubuh kecuali pada sel kelamin.
4.      Pengamatan terhadap pembelahan mitosis pada sel akar bawang putih tidak dapat terlalu cermat diamati karena terbatasnya pembesaran lensa mikroskop.
5.      Mitosis menuju pada penambahan jumlah sel yaitu terjadi pada pertumbuhan dan perkembangan.
6.      Tiap sel anak menerima kromosom dengan pasangannya yang lengkap bahan gametik dan komponen sitoplasmik yang identik.
7.      Tidak ada perubahan jumlah kromosom baik penambahan maupun pengurangan.
8.      Kromosom tetap mempertahankan sifat-sifatnya selama mitosis.
9.      Mitosis mengalami tahap tahap pembelahan yang dibagi menjadi 5 tahap, yaitu:
a.   Interfase;
b.   Profase;
c.   Metafase;
d.   Anafase; dan
e.   Telofase.

VII. DAFTAR PUSTAKA
-            Halang, Bunda dan Muhammad Zaini. 2012. Penuntun Praktikum Genetika. Jurusan PMIPA FKIP UNLAM: Banjarmasin.
-            Yatim, Wildan. 1986. Genetika. Tarsitu: Bandung.
-            Kimball, John W. 1988. Biologi Jilid 2. Erlangga: Jakarta
-            Suryo. 2004. Genetika. Universitas Gajah Mada: Yogyakarta.
-            Http//: google.com  (10 Maret 2012)
-            Http//:id.wikipedia.org/Bawang Putih (21 Maret 2011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Select a text on the page and get translation from Google Translate!

 
~ Rahillah Hauraa Faadiyah - Designed by Miss Rinda - Layout by My Blog Make Over - Author YOUR NAME HERE :) ~
Islam Mosque