Episode sebelumnya….
Miho menatap Miharu sambil tersenyum.
Dia tahu bahwa Miharu terkejut dengan berita yang baru saja disampaikan Yusuke.
"Bukankah ini awal yang bagus
untuk semuanya, Miharu!" ucap Miho sambil menepuk kecil pundak Miharu.
"Hu'um! Baiklah! Aku benar-benar
tidak sabar menyambut hari esok! Ayo kita tidur, Miho!" seru Miharu dengan
semangat. Miho hanya mengangguk mengikuti perkataan Miharu.
Ya! Bagi Miharu besok hanyalah awal
untuknya menunjukan kepada semua penduduk desa tentang keberadaannya. Namun,
Miharu tidak mengetahui bahwa besok juga merupakan awal dari konflik yang akan
melanda desa Shinozuka.
MIHARU by Mary Gumiho
CHAPTER 2
“Aaaaaaaaaaaaa!!!” teriak Miharu
dengan semangat membuat kedua rekan yang berdiri didekatnya dengan kompak
menutup telinga mereka.
“Kau ingin membuat kami tuli,
ya?” tanya Yusuke kesal.
Miharu hanya tersenyum. Melihat itu,
kedua teman ikut tersenyum. Keduanya memang mengetahui betapa senangnya Miharu
hari itu. Pertama kalinya Miharu akan bergabung bersama Miho dan Yusuke di
dalam bimbingan Tatsuya-sensei. Miharu melangkah dengan mantap menuju ruangan
Tatsuya-sensei pagi itu di ikuti dengan keduanya. Tidak seperti biasanya,
Sesampainya di ruangan
Tatsuya-sensei. Sang guru telah berdiri tepat di depan meja tugasnya dengan
kedua tangan di dalam saku celananya.
“Tatsuya-sensei! Apa yang akan kita
lakukan sekarang?” tanya Miharu dengan penuh semangat. Sekilas senyum singkat
terlukis dari wajah guru muda tersebut.
“Baiklah, sebelumnya ku ucapkan
selamat bergabung di tim, Miharu. Dan sebelum kita membicarakan soal misi. Aku
akan menceritakan sesuatu kepada kalian,” ucap Tatsuya-sensei kepada Miharu dan
kawan-kawan.
“Beberapa hari yang lalu, tim
dari Takashi-sensei mendapat misi ke desa Taiki atas permintaan dari
pimpinan desa mereka untuk memberantas sebuah organisasi di desa tersebut yang
di anggap sering membuat onar. Misi berhasil, tim Takashi-sensei berhasil
menghancurkan markas mereka. Ketua dan semua anggota yang tersisa
ditangkap dan dikurung dalam penjara bawah tanah di desa tersebut dan dijaga
dengan ketat dengan tujuan mengintrogasi guna mengetahui maksud pembentukan
dari organisasi tersebut. Tim Takashi-sensei kembali ke desa karena misi mereka
telah dinyatakan selesai oleh pemimpin desa tersebut. Namun, sesuatu yang tidak
terduga terjadi. Anggota yang tertangkap itu mati dengan mengenaskan,”
tutur Tatsuya-sensei.
“Siapa yang membunuh mereka? Apakah
ninja dari desa tersebut?!” Miho menatap wajah gurunya dengan penasaran.
“Tidak, karena penjaga penjara bawah
tanah itu mati tidak jauh dari tempat tersebut, dan disamping mayatnya
ditemukan kertas berisi surat,” lanjut Tatsuya-sensei dan menyerahkan secarik
kertas kepada anak didiknya.
“Tidak mungkin! Ini kan?!” kata
Yusuke dengan ekspresi terkejut dan tidak percaya.
“Lambang ini,” ucap Miharu
lirih. Namun cukup untuk di dengar oleh mereka yang berdiri di dekatnya. Miharu
seakan tidak percaya dengan apa yang dia lihat. Di surat yang berisi ancaman
menghentikan penyelidikan tentang organisasi tersebut, terdapat satu gambar
yang sangat tidak asing baginya. Laba-laba dan Payung.
“Ya, itu adalah lambang Clan
Nakamura,” ucap Tatsuya-sensei menatap Miharu.
“Jadi misi kita kali ini adalah
membantu tim Takashi-sensei yang telah lebih dulu kembali ke desa tersebut guna
menangkap pembunuh para anggota organisasi tersebut,” lanjut Tatsuya-sensei.
*****みはる*****
“Miharu, apa kau yakin melakukan
ini?” tanya Miho saat mereka berdua berada di kamar asrama untuk berkemas
menyiapkan semua peralatan yang dibutuhkan untuk misi.
“Aku harus melakukannya, Miho. Benar
atau tidak, aku akan mencari tahunya, ”jawab Miharu tegas dengan menyandang
Kasa teta dipunggungnya.
TAP!!!
Keduanya menoleh kearah jendela.
Ternyata, Yusuke telah menunggu keduanya disana. Miho membuka jendela dan
Miharu segera merapikan kimono pendek dengan warna biru tuanya dan rambut
hitamnya yang tersibak karena angin. Sekali lagi dia memastikan
bawaannya.
“Kau membawanya juga, ya?” tanya
Yusuke melihat Kasa teta yang tersandang di punggung Miharu.
“Tentu, inilah yang selama ini
menjadi teman berlatihku” jawab Miharu dan tersenyum.
“Ayo, kita pergi sekarang. Kurasa,
Tatsuya-sensei sudah menunggu kita,” ajak Miho kepada kedua temannya. Keduanya
mengangguk.
Miharu dan kawan-kawan bergegas
menuju Gerbang desa. Dan dari kejauhan mereka melihat seseorang yang berdiri
tepat di depan pintu gerbang dengan menatap kearah mereka. Ketiganya
menghampiri orang tersebut.
“Maaf, kami telah membuat sensei
menunggu,” ucap Miho dengan membungkukkan sedikit badannya.
“Hn, apa semua sudah siap?” tanya
Tatsuya-sensei kepada ketiganya.
“Siap, sensei!” seru ketiganya dengan
tegas.
“Baiklah, kalau begitu. Kita
berangkat,” perintah Tatsuya-sensei.
Tap!!! Tap!!! Tap!!!
Tim Tatsuya bergegas pergi. Melompat
dari satu pohon ke pohon lain, melewati sungai dan lembah, mereka menuju desa
Taiki.
“Akulah yang akan mengungkapkannya
sendiri, Otou-sama. Jika memang ada hubungannya dengan Clan, aku tidak akan
tinggal diam!” dengan tekat bulat dihati, Miharu mengepalkan kedua tangannya
dengan keyakinan bahwa semuanya baru saja dimulai.
Bersambung…..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar