Sabtu, 22 Oktober 2011

Miharu (Chapter 2)

Posted by Rahillah Hauraa Faadiyah | at 7:47:00 AM


Episode sebelumnya….
Miho menatap Miharu sambil tersenyum. Dia tahu bahwa Miharu terkejut dengan berita yang baru saja disampaikan Yusuke.
"Bukankah ini awal yang bagus untuk semuanya, Miharu!" ucap Miho sambil menepuk kecil pundak Miharu.

"Hu'um! Baiklah! Aku benar-benar tidak sabar menyambut hari esok! Ayo kita tidur, Miho!" seru Miharu dengan semangat. Miho hanya mengangguk mengikuti perkataan Miharu.
Ya! Bagi Miharu besok hanyalah awal untuknya menunjukan kepada semua penduduk desa tentang keberadaannya. Namun, Miharu tidak mengetahui bahwa besok juga merupakan awal dari konflik yang akan melanda desa Shinozuka.

MIHARU by Mary Gumiho
CHAPTER 2

“Aaaaaaaaaaaaa!!!” teriak Miharu dengan semangat membuat kedua rekan yang berdiri didekatnya dengan kompak menutup telinga mereka.
“Kau  ingin membuat kami tuli, ya?” tanya Yusuke kesal.
Miharu hanya tersenyum. Melihat itu, kedua teman ikut tersenyum. Keduanya memang mengetahui betapa senangnya Miharu hari itu. Pertama kalinya Miharu akan bergabung bersama Miho dan Yusuke di dalam bimbingan Tatsuya-sensei. Miharu melangkah dengan mantap menuju ruangan Tatsuya-sensei pagi itu di ikuti dengan keduanya. Tidak seperti biasanya,
Sesampainya di ruangan Tatsuya-sensei. Sang guru telah berdiri tepat di depan meja tugasnya dengan kedua tangan di dalam saku celananya.
“Tatsuya-sensei! Apa yang akan kita lakukan sekarang?” tanya Miharu dengan penuh semangat. Sekilas senyum singkat terlukis dari wajah guru muda tersebut.
“Baiklah, sebelumnya ku ucapkan selamat bergabung di tim, Miharu. Dan sebelum kita membicarakan soal misi. Aku akan menceritakan sesuatu kepada kalian,” ucap Tatsuya-sensei kepada Miharu dan kawan-kawan.
 “Beberapa hari yang lalu, tim dari Takashi-sensei  mendapat misi ke desa Taiki atas permintaan dari pimpinan desa mereka untuk memberantas sebuah organisasi di desa tersebut yang di anggap sering membuat onar. Misi berhasil, tim Takashi-sensei berhasil menghancurkan markas mereka. Ketua  dan semua anggota yang tersisa ditangkap dan dikurung dalam penjara bawah tanah di desa tersebut dan dijaga dengan ketat dengan tujuan mengintrogasi guna mengetahui maksud pembentukan dari organisasi tersebut. Tim Takashi-sensei kembali ke desa karena misi mereka telah dinyatakan selesai oleh pemimpin desa tersebut. Namun, sesuatu yang tidak terduga terjadi. Anggota yang tertangkap  itu mati dengan mengenaskan,” tutur Tatsuya-sensei.
“Siapa yang membunuh mereka? Apakah ninja dari desa tersebut?!” Miho menatap wajah gurunya dengan penasaran.
“Tidak, karena penjaga penjara bawah tanah itu mati tidak jauh dari tempat tersebut, dan disamping mayatnya ditemukan kertas berisi surat,” lanjut Tatsuya-sensei dan menyerahkan secarik kertas kepada anak didiknya.
“Tidak mungkin! Ini kan?!” kata Yusuke dengan ekspresi terkejut dan tidak percaya.
“Lambang  ini,” ucap Miharu lirih. Namun cukup untuk di dengar oleh mereka yang berdiri di dekatnya. Miharu seakan tidak percaya dengan apa yang dia lihat. Di surat yang berisi ancaman menghentikan penyelidikan tentang organisasi tersebut, terdapat satu gambar yang sangat tidak asing baginya. Laba-laba dan Payung.
“Ya, itu adalah lambang Clan Nakamura,” ucap Tatsuya-sensei menatap Miharu.
 “Jadi misi kita kali ini adalah membantu tim Takashi-sensei yang telah lebih dulu kembali ke desa tersebut guna menangkap pembunuh para anggota organisasi tersebut,” lanjut Tatsuya-sensei.

*****みはる*****

“Miharu, apa kau yakin melakukan ini?” tanya Miho saat mereka berdua berada di kamar asrama untuk berkemas menyiapkan semua peralatan yang dibutuhkan untuk misi.
“Aku harus melakukannya, Miho. Benar atau tidak, aku akan mencari tahunya, ”jawab Miharu tegas dengan menyandang Kasa teta dipunggungnya.
TAP!!!
Keduanya menoleh kearah jendela. Ternyata, Yusuke telah menunggu keduanya disana. Miho membuka jendela dan Miharu segera merapikan kimono pendek dengan warna biru tuanya dan rambut hitamnya yang  tersibak karena angin. Sekali lagi dia memastikan bawaannya.
“Kau membawanya juga, ya?” tanya Yusuke melihat Kasa teta yang tersandang di punggung Miharu.
“Tentu, inilah yang selama ini menjadi teman berlatihku” jawab Miharu dan tersenyum.
“Ayo, kita pergi sekarang. Kurasa, Tatsuya-sensei sudah menunggu kita,” ajak Miho kepada kedua temannya. Keduanya mengangguk.
Miharu dan kawan-kawan bergegas menuju Gerbang desa. Dan dari kejauhan mereka melihat seseorang yang berdiri tepat di depan pintu gerbang dengan menatap kearah mereka. Ketiganya menghampiri orang tersebut.
“Maaf, kami telah membuat sensei menunggu,” ucap Miho dengan membungkukkan sedikit badannya.
“Hn, apa semua sudah siap?” tanya Tatsuya-sensei kepada ketiganya.
“Siap, sensei!” seru ketiganya dengan tegas.
“Baiklah, kalau begitu. Kita berangkat,” perintah Tatsuya-sensei.
Tap!!! Tap!!! Tap!!!
Tim Tatsuya bergegas pergi. Melompat dari satu pohon ke pohon lain, melewati sungai dan lembah, mereka menuju desa Taiki.
“Akulah yang akan mengungkapkannya sendiri, Otou-sama. Jika memang ada hubungannya dengan Clan, aku tidak akan tinggal diam!” dengan tekat bulat dihati, Miharu mengepalkan kedua tangannya dengan keyakinan bahwa semuanya baru saja dimulai.

Bersambung…..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Select a text on the page and get translation from Google Translate!

 
~ Rahillah Hauraa Faadiyah - Designed by Miss Rinda - Layout by My Blog Make Over - Author YOUR NAME HERE :) ~
Islam Mosque