Sabtu, 22 Oktober 2011

Miharu (Chapter 1)

Posted by Rahillah Hauraa Faadiyah | at 1:53:00 AM

Keadaan jalanan yang sepi membuat Miharu waspada saat melewati perumahan itu.
‘Hmm, aneh! Perumahan mewah seperti ini, kenapa sepi sekali?’ pikirnya.
Wussshhh….
Hup!!!
Miharu segera melompat kesalah satu pagar rumah, dan menoleh kearah sesuatu yang tadi hampir saja mengenainya.
“Kunai?! Siapapun kau! Jangan hanya berani bersembunyi! Keluarlah sebagai seorang pemberani!!! Tantang Miharu.
Hup!!!
Miharu berbalik ketika merasa ada seseorang yang hadir tidak jauh di belakangnya.
Ya! Seseorang yang kini sedang berdiri di atap rumah. Miharu mencoba memfokuskan penglihatannya untuk melihat lebih jelas wajah lawan yang menyerangnya.
“Kamu?!” Miharu terkejut melihat orang itu.
“Shi shi shi! Lama tidak bertemu ya, Miharu. Kau masih sigap seperti dulu,” ucap gadis itu.
“Miho! Kau juga masih sama. Selalu membuatku terkejut,” balas Miharu dan tersenyum manis.
"Hei hei hei!! Sudah cukup acara bernostalgianya, gadis-gadis. Kurasa sebaiknya kita kembali ke asrama," ucap seseorang yang sedang duduk diatas sebuah batang pohon rumah itu.
"Yusuke! Benarkah itu kau!" seru Miharu riang.
Saruwatari Miho dan Hamano Yusuke adalah teman masa kecilnya saat pertama kali datang ke Shinozuka. Mereka berdua adalah teman yang pertama kali menerima keberadaannya di  desa. Namun, 2 tahun yang lalu mereka -Miho dan Yusuke- pergi kelur desa untuk berlatih bersama pembimbing mereka, Matsuura Tatsuya.
"Ya, begitulah. Ayo kita pergi! Ini bukan tempat yang tepat untuk berbincang," kata Yusuke mengomando kedua temannya.
"Hu'um," balas kedua gadis itu bersama.
*****みはる*****
"Hmm, jadi begitu ya. Wah, menyenangkan sekali 2 tahun yang kau lewatkan itu, Miho!" komentar Miharu setelah mendengarkan perjalanan Miho dan yang lain selama 2 tahun. Sekarang mereka berdua telah berada di kamar asrama mereka.
"Menyenangkan sih. Tapi melelahkan juga, lho? Kau tahu, kami harus berpindah-pindah tempat. Makan seadanya dan menghemat. Huh! Tatsuya-sensei benar-benar pintar menyiksa muridnya," gerutu Miho.
Miharu tersenyum mendengar penuturan dari temannya itu. Dalam hati, dia merasa iri terhadap Miho dan teman-temannya yang lain. Mereka semua dapat berlatih ninja dengan bebas. Hanya dia yang tidak mengalami kemajuan. Tidak! Bukan karena dia tidak punya kemampuan. Namun, petinggi desa yang tidak mengizinkannya berlatih seperti layaknya yang lain. Alasannya hanya satu yakni karena Miharu bukan penduduk asli desa. Memang tidak adil. Tapi, Miharu menyadari posisinya sebagai anak yang berasal dari Aoki, desa yang dulunya menjadi musuh utama dari Shinozuka.
"Aku.... aku juga ingin sepertimu, Miho," ucap Miharu pelan dengan senyum getir.
"Aku ingin semua menerima keberadaanku. Bukan sebagai putri dari Ketua pemimpin desa Aoki, tapi sebagai kunoichi desa Shinozuka yang bisa dibanggakan," lanjutnya lagi.
"Suatu hari nanti, kau pasti akan bisa mewujudkan semua itu, Miharu" kata Miho tulus.
Miharu mengangguk dan tersenyum senang. Miho memang selalu mengerti dia, selalu dapat menenangkannya.

Tok tok tok!!!
Suara ketukan jendela membuat keduanya menoleh. Miharu dengan sigap membuka jendela kamarnya.
"Yusuke?! Berani sekali kau menyelinap ke Asrama putri malam-malam begini! Apa kau tidak takut dihukum kalau tertangkap basah oleh Ayumi-sensei?" Miharu kelabakan melihat temannya itu duduk diatas pohon yang tepat berada disamping jendela kamar Miharu dan Miho.
"Ckckck, suaramu itu yang akan membuatku ketahuan, Baka!" celetuk Yusuke kesal. Miho yang mendengarnya hanya tertawa kecil.

"Ya ya ya, terserah apa katamu. Sekarang masuklah sebelum kau benar-benar kepergok!" pinta Miharu memberi ruan Yusuke untuk melompat masuk ke dalam kamarnya.
"Tidak usah! Aku hanya ingin menyampaikan pesan dari Tatsuya-sensei. Katanya besok jam 8 pagi, kita semua diminta berkumpul di ruangan beliau," ucap Yusuke.

"Kita semua? Apa aku juga?" tanya Miharu tidak yakin, karena ini adalah pertama kali untuknya dilibatkan bersama kedua temannya.
"Ya. Kau juga, Miharu! Hmm, kalau begitu aku permisi ya? Jaa..." pamit Yusuke dan kemudian hilang bersama angin.

Miho menatap Miharu sambil tersenyum. Dia tahu bahwa Miharu terkejut dengan berita yang baru saja disampaikan Yusuke.
"Bukankah ini awal yang bagus untuk semuanya, Miharu!" ucap Miho sambil menepuk kecil pundak Miharu.
"Hu'um! Baiklah! Aku benar-benar tidak sabar menyambut hari esok! Ayo kita tidur, Miho!" seru Miharu dengan semangat. Miho hanya mengangguk mengikuti perkataan Miharu.
Ya! Bagi Miharu besok hanyalah awal untuknya menunjukan kepada semua penduduk desa tentang keberadaannya. Namun, Miharu tidak mengetahui bahwa besok juga merupakan awal dari konflik yang akan melanda desa Shinozuka.


Bersambung.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Select a text on the page and get translation from Google Translate!

 
~ Rahillah Hauraa Faadiyah - Designed by Miss Rinda - Layout by My Blog Make Over - Author YOUR NAME HERE :) ~
Islam Mosque